IdeBagus - Web Design dan hosting untuk website Indonesia

Minggu, 24 April 2011

KECERDASAN EMOSIONAL

Dewasa ini kita dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan yang semakin komplek. Terutama kita yang hidup di perkotaan yang sangat rentan pada perkembangan teknologi, komunikasi dan perkembangan sosial ekonomi. Perkembangan semua itu tidak selamanya membuat perubahan kehidupan kita menuju ke perbaikan, hal itu tergantung pada bagaimana kita menyikapi dan memanfaatkan perubahan tersebut bagi kehidupan kita, khususnya dalam rumah tangga kita.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perubahan yang selama ini kita rasakan, banyak yang tidak menyadari, telah merubah pola kehidupan generasi kita menjadi pribadi yang  individual, materialis dan cenderung kapitalis dengan alasan modern. Tekanan-tekanan komulatif dari kehidupan modern telah mendatangkan bencana-bencana berupa depresi, kecemasan, dan susah tidur, dan masih banyak lagi masalah-masalah yang tidak begitu tampak, seperti munculnya berbagai penyakit seperti kelebihan berat-badan, kanker dan lain-lain.

Bagaimana sikap kita dengan segala perubahan yang telah merubah generasi kita?. Keadaaan ini sangat dimungkinkan akan berpengaruh pada pola kehidupan para generasi penerus kita, yaitu anak-anak kita. Gejala ini sudah semakin nampak dengan maraknya perkelahian pelajar, broken home, kurangnya rasa hormat pada orang tua dan guru, pergaulan bebas sampai menjalarnya penyakit HIV/AIDS.

Untuk itu marilah kita tengok kembali perkembangan anak-anak kita dengan berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan otak dan emosinya.

Pola asuh sejak dini sangat menentukan pembentukan kepribadian atau emosi anak-anak kita. Seperti layaknya kita membuat sebuah tempayan, kalau kita membentuk tempayan tersebut selagi panas maka apa yang terwujud adalah  apa yang kita harapkan. Tetapi bila kita membentuk tempayan tersebut setelah besi tersebut dingin maka akan sangat sulit dan cenderung mustahil kita akan membuat bentuk  seperti kita harapkan.

Banyak pakar ilmu sosial percaya bahwa masalah anak dewasa ini dapat dirunut ke peliknya perubahan-perubahan pola sosial yang telah terjadi selama empat puluh tahun terakhir, termasuk meningkatnya angka perceraian, meresapnya pengaruh negatif TV dan media, kurangnya rasa hormat pada sekolah (dan orang tua) sebagai sumber otoritas, dan semakin sedikitnya waktu yang disediakan oleh orang tua untuk anak-anak mereka. (Emotional Intelligence, hal. 12). Dan dapat saya tambahkan, bahwa kita dengan kultur timur yang mempunyai budaya yang lebih dibandingkan negara barat dengan rasa hormat dan santun pada sesama telah banyak terkikis oleh maraknya budaya barat lewat berbagai media, mulai televisi, komputer (internet), majalah, radio dan lain-lain.

Banyak kejadian-kejadian yang sudah kita lihat selama ini seperti:
pertengkaran antar pelajar
depresi 
broken home
tidak menghargai orang tua atau guru
korupsi

dikalangan dunia kerja yang dapat kita lihat adalah:
membuat keputusan yang tidak bijaksana
kolusi
dll
Membangun ketrampilan emosional anak sejak dini menjadi sangat penting kalau kita kembali akan
membuat karakter anak-anak kita menjadi baik. Mengapa penting?Baca Selengkapnya

sumber: www.fedus.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar